“Sekuat Baja”

Karena pandangan membawa kesan. Mereka yang tak tahu menganggapnya sekuat baja. Padahal rapuh. Yang mereka lihat hanyalah bungkusnya saja. Begitulah manusia. Selalu terjebak dalam pandangan mata. Tidak bagi pengguna rasa. mereka selalu lebih peka.

Setidaknya anggapan mereka adalah “sekuat baja”. jadi kerapuhan tak terlihat. Apa salahnya berpura-pura kuat dengan harapan suatu saat nanti menjadi benar-benar kuat “sekuat baja”

Sepertinya hanya harapan saja jika tak ada tindakan perbaikan. selamanya akan tetap rapuh. Perbaiki yang salah, perkuat yang rapuh, dan percantik bungkusnya. Selalu seperti itu seterusnya. itulah manusia. Harus selalu intropeksi diri agar nantinya “seluat baja”.

Categories: Serba Serbi | Tinggalkan komentar

Navigasi pos

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.